Sinergi UGM bersama PT Martina Berto dan ExportHub.id Ecosystem Dorong Komersialisasi Hasil Riset
Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung hilirisasi hasil riset melalui penyelenggaraan Forum Penandatanganan MoU & Business Matching yang melibatkan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator/GeTI (ExportHub.id Ecosystem).
Acara yang digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan industri, khususnya di bidang herbal dan kosmetika.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan, “UGM terus mendorong kolaborasi yang mampu menciptakan dampak nyata di masyarakat. Kolaborasi dengan mitra industri menjadi kunci agar inovasi tidak berhenti di laboratorium, melainkan sampai ke tangan konsumen.”
dr. Ova Emilia menegaskan pentingnya penguatan jejaring antara kampus dan pelaku industri untuk mempercepat komersialisasi hasil riset.
Forum ini dirancang sebagai platform pertemuan antara dunia akademik dan industri untuk membahas potensi hilirisasi produk-produk inovatif dari UGM, terutama di sektor yang tengah tumbuh pesat seperti herbal dan kosmetika.
Kehadiran perusahaan besar seperti PT Martina Berto dan PT GeTI (ExportHub.id Ecosystem) memperkuat posisi forum ini sebagai titik awal dari berbagai inisiatif lanjutan yang berbasis inovasi.
Penandatanganan nota kesepahaman antara UGM dan kedua mitra industri menjadi titik krusial dari forum ini. Penandatanganan tersebut menandai dimulainya kerja sama strategis dalam riset, pengembangan produk, hingga potensi produksi massal dan distribusi. Momen ini juga menjadi simbol penguatan peran kampus sebagai pusat inovasi yang terhubung erat dengan ekosistem bisnis.
Baca Juga: Telkom Gandeng UGM Kembangkan Sistem Deteksi Gempa Secara Real-Time
Dua tokoh utama yang menjadi pembicara dalam forum ini turut memberikan sudut pandang mendalam mengenai pentingnya inovasi kampus untuk menjawab tantangan nyata dunia usaha. CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar, dalam forum ini menyampaikan keprihatinannya terkait lambatnya kemajuan sinergi riset dan industri yang telah lama dibahas.
“Tahun 2017 kita sudah membicarakan hal ini, dan kini masih membicarakan hal yang sama. Para akademisi resah bagaimana hasil riset bisa bermanfaat bagi stakeholder, sementara perusahaan mencari cara mempercepat inovasi bersama kampus. Tapi kali ini saya berjanji akan berbeda, dan dari sini saya akan mengajak bersama-sama membangun negara kita,” ungkapnya.
Dr. Kilala Tilaar juga menyoroti potensi kekayaan hayati Indonesia yang belum sepenuhnya dioptimalkan.
“Indonesia sesungguhnya negara yang sangat kaya, memiliki 33 ribu spesies tanaman, tetapi baru sekitar 27 ribu yang teridentifikasi. Ini menjadi tantangan bersama, bagaimana memanfaatkan anugerah Tuhan ini untuk banyak orang. Faktanya, 95 persen bahan baku industri farmasi dan 85 persen bahan baku industri kosmetik kita masih impor. Kita negara kaya tetapi tetap miskin. Ini tantangan yang harus kita dobrak bersama, baik oleh UGM maupun Martha Tilaar, agar kita bisa lebih mandiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Amalia S. Prabowo, CEO PT GeTI (ExportHub.id Ecosystem), menyampaikan bahwa, “Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 66 juta pelaku UMKM di Indonesia, baru 15,7 persen yang menembus pasar ekspor. Angka tersebut mencerminkan ruang akselerasi yang sangat besar. Ekosistem inovasi kampus harus menjawab problem nyata dunia usaha. Kuncinya bukan hanya pada produk, tetapi pada penguasaanmarket intelligence, trend forecasting, dan data-driven strategy.Dengan kolaborasi kuat antara regulator, akademisi, dan industri, potensi ekspor UMKM Indonesia bisa melesat jauh.”
Baca Juga: UMKM RI Mampu Tembus Pasar Global Lewat Pemberdayaan Masyarakat
ExportHub.id Ecosystem dalam inisiasi ini mengimplementasikan sejumlah program strategis, antara lain:
- Laboratorium Inovasi Ekspor Digital, sebagai ruang praktik pengembangan produk hingga riset pasar global.
- Program Magang Ekspor Terintegrasi, yang melatih mahasiswa mengelola proyek ekspor melalui platform global seperti Alibaba, Amazon, hingga Go4WorldBusiness.
- Riset Kolaboratif Kampus-Industri berbasis kebutuhan pasar untuk pengembangan produk berstandar ekspor.
- Inkubator Ekspor Mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis lokal menjadi proyek ekspor unggulan.
Sebagai penutup Amalia menegaskan bahwa ExportHub.id Ecosystem hadir bukan hanya sebagai agregator ekspor, melainkan akselerator talenta, pusat orkestrasi inovasi, dan jembatan antara kekuatan akademis dengan realitas pasar global
Acara ini juga dimeriahkan dengan Mini Expo dan sesi On Booth Pitching yang menampilkan berbagai inovasi dari sivitas akademika UGM di bidang herbal dan kosmetika. Para peneliti dan inovator mempresentasikan langsung produk-produk mereka kepada pelaku industri, membuka peluang untuk kerja sama lebih lanjut baik dalam bentuk pembiayaan, produksi bersama, hingga strategi pemasaran.
Berbagai produk yang ditampilkan mulai dari suplemen herbal, produk perawatan kulit berbasis bahan alami, hingga solusi kesehatan berbasis bioteknologi lokal. Produk-produk ini menunjukkan keseriusan UGM dalam menerjemahkan riset menjadi solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kehadiran para pemangku kepentingan juga turut memperkuat forum ini, di antaranya Dr. Kilala Tilaar (CEO Martha Tilaar Group), Siswadhi Pranoto (CEO ATT Group), Ahmad Soffian dan Ghafran Cakradiwirya (ExportHub.id Ecosystem), serta para Wakil Dekan dan Kepala Pusat Studi dari berbagai fakultas di UGM, termasuk Biologi, Farmasi, Pertanian, Teknologi Pertanian, dan Sekolah Vokasi.
Forum ini menjadi ruang dialog yang mempertemukan akademisi dan praktisi bisnis untuk menyamakan visi dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Selain transfer teknologi, acara ini juga menekankan pentingnya transfer pemahaman pasar agar produk riset benar-benar menjawab kebutuhan industri dan konsumen.
Baca Juga: Amankan Pasar Dalam Negeri, Kemendag-UGM Dampingi Transformasi Digital UMKM
“Kolaborasi semacam ini harus terus diperluas, tidak hanya untuk herbal dan kosmetika, tetapi juga sektor-sektor strategis lain,” tutup salah satu panitia acara.
Melalui forum ini, UGM tidak hanya memperlihatkan perannya sebagai pusat riset unggulan, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam menciptakan inovasi yang berdampak ekonomi. Keterlibatan industri menjadi bagian integral dalam mewujudkan riset yang aplikatif, berdaya saing, dan memiliki masa depan pasar yang cerah.
Exporthub.id Ecosystem menegaskan perannya hadir sebagai agregator ekspor, tetapi sebagai akselerator talenta, pusat orkestrasi inovasi, sekaligus jembatan penghubung antara kekuatan akademis Indonesia dengan tuntutan pasar global yang kian kompleks.
-
Dorong Wisata Domestik, AirAsia Beri Diskon PPN 6% Selama Libur SekolahPlt Gubernur DKI Berharap Empat Raperda Disetujui DPRDPresiden Korsel Beri Hadiah ke Pasangan yang Lahirkan Bayi Kembar LimaLaporan Gratifikasi Hadiah Raja Salman Dibeberkan KPKBPH Migas Bakal Percepat Program BBM Satu Harga di Wilayah 3TKPK Belum Bisa Sampaikan Keberadaan Eddy SindoroHari Ini, PN Jaksel Dijadwalkan Gelar Praperadilan Dahlan IskanVolvo PHK 3.000 Pegawai Kantoran, Restrukturisasi Demi Efisiensi Rp2,8 TriliunPencuri Hand Sanitizer di Transjakarta Akhirnya TertangkapLaporan Gratifikasi Hadiah Raja Salman Dibeberkan KPK
下一篇:Projo Minta Jokowi Lengser Jangan Balik ke Solo, 'Mubazir Bisa Pimpin Parpol', Golkar?
- ·Prabowo Ajak Sektor Swasta Dalam dan Luar Negeri Terlibat dalam Proyek Infrastruktir Indonesia
- ·Ketua Umum IKA UPI Anggap Kementerian Pendidikan Lebih Menjanjikan
- ·FOTO: Benteng Keraton Kesultanan Buton Terluas, Masuk Buku Rekor Dunia
- ·DPR Segera Panggil Mendikdasmen, Buntut Viral Narasi NEM hingga Syarat Tidak Naik Kelas Dikembalikan
- ·Bidik Pangsa Syariah 10%, OJK Bakal Cetak 5 Bank Syariah Raksasa Pesaing BSI
- ·INTIP: 5 Kebiasaan Ini Bikin Diet Gagal, Berat Badan Susah Turun
- ·4 Jenis Olahraga yang Bikin Awet Muda Selain Lari dan Jalan Kaki
- ·Gantikan AHY, Nusron Wahid Doakan Mendiang Ani Yudhoyono saat Sertijab
- ·PP Presisi Aktif Beri Dampak Sosial Lewat Distribusi Bantuan Pangan
- ·7 Cara Menghentikan Kebiasaan Makan Junk Food, Cegah Penyakit Kronis
- ·Bumigas Berencana Laporkan Dugaan Korupsi Geo Dipa ke KPK
- ·Bumigas Berencana Laporkan Dugaan Korupsi Geo Dipa ke KPK
- ·Kompolnas Percaya Satgas Bisa Berantas Judi Online
- ·Babak Baru Perselisihan Trump vs Universitas Harvard, Dana Hibah Miliaran Dolar Terancam Melayang
- ·PAN Deklarasikan Dukungan kepada Anies
- ·Rekomendasi 5 Hotel Tarif Rp400 Ribuan di Jakarta, Ada Kolam Renangnya
- ·PGN Dorong Lonjakan Pendaftaran Pelanggan Gas Bumi
- ·Hari Ini, PN Jaksel Dijadwalkan Gelar Praperadilan Dahlan Iskan
- ·Pemkot Tangerang Bantu Menhub Sosialisasi aturan Angkutan Online
- ·5 Destinasi Wisata Ini Bakal Bikin Kamu Makin Cinta Batik
- ·Samator Indo Gas (AGII) Bagi 25% Laba sebagai Dividen dan Rombak Jajaran Petinggi
- ·8 Fakta Unik Seputar Kopi yang Jarang Diketahui
- ·Dapat Restu RUPST, Emiten Farmasi SOHO Siap Sebar Dividen Rp300,79 Miliar
- ·Olahraga dan Bercinta Ternyata Punya Hubungan Erat, Kok Bisa?
- ·PKB Fokus Benahi Tata Kelola Fraksi dari DPR Hingga DPRD
- ·Gelar Sertigas Jabatan, Yassierli dan Immanuel Ebenezer Resmi Jadi Menaker dan Wamenaker Era Prabowo
- ·Menkominfo Akui Telah Takedown 1,9 Juta Konten Judi Online
- ·Gelar Sertigas Jabatan, Yassierli dan Immanuel Ebenezer Resmi Jadi Menaker dan Wamenaker Era Prabowo
- ·NYALANG: Yang Pudar, Yang Terlupakan
- ·5 Makanan Ini Bisa Menurunkan Daya Ingat, Hindari Biar Tak Cepat Pikun
- ·KKP Ungkap Kenapa Teluk Balikpapan Dipilih Sebagai Lokasi MSP Project
- ·20 Ucapan National Boyfriend Day yang Bisa Bikin Si Dia Tersipu
- ·INTIP: 5 Kebiasaan Ini Bikin Diet Gagal, Berat Badan Susah Turun
- ·Gelar Doktor Bahlil Disebut saat Hadir di Pelantikan Prabowo
- ·Penyidik KPK Geledah Ruang Kerja Anggota DPR dari PDIP
- ·Diagnosis Masalah Otak dengan DSA Cerebral di Mayapada Hospital