Polemik Penggelembungan Suara PSI Tak Berujung, KPU Salahkan Teknologi OCR di Sirekap
JAKARTA,官方下载quickq DISWAY.ID --Polemik aplikasi Sirekap kian tak berujung di tengah isu-isu kecurangan.
Sirekap dianggap bermasalah dengan teknologi optical character recognition (OCR).
Teknologi tersebut mirip seperti Google Lens, yang dapat mengenali karakter baik huruf dan numerik.
BACA JUGA:Keunggulan Pengintegerasian SKP dalam PMM, Penting untuk Guru dan Kepala Sekolah
BACA JUGA:Direktur ADB Hingga Peneliti Harvard University Akan Bicara Soal Inklusi Keuangan di BRI Microfinance Outlook 2024
Fungsi teknologi tersebut digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sirekap agar dapat mengenali hasil Formulir Model C1-Plano.
Namun sejak 15 Februari 2024, karakter numerik yang direkam oleh Sirekap agak ngaco.
Terjadi penggelembungan dan pengurangan suara untuk salah satu paslon.
Tak hanya paslon, suara masuk untuk Partai Politik pun terjadi fenomena yang sama.
Salah satu yang sedang disoroti adalah perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tiba-tiba saja menggelembung.
BACA JUGA:Partai Garuda Pecat Anggotanya Otak Pembunuhan Cinta Segitiga: Tidak Ada Hubungan dengan Partai
BACA JUGA:Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama Korea Queen of Tears, Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won Jadi Suami Istri!
Suara PSI sendiri sebelum terjadi peningkatan suara tak lebih dari 2,7 persen.
Fenomena ini memicu kecurigaan adanya dugaan upaya-upaya kecurangan agar PSI melenggang ke Parlemen di Senayan.
- 1
- 2
- 3
- »
相关推荐
- 10 Pertanyaan Seputar Kesehatan Paling Dicari di Google Sepanjang 2023
- Bingung Khutbah Idul Fitri di Rumah? Ini Contekan Mudah dari Ustad Somad
- Alasan Lansia dan Penderita Diabetes Dilarang Pakai Sandal Jepit
- Unggul dan Terampil di Dunia Kerja, Mendiktisaintek Sebut Angka Pengangguran Lulusan Vokasi Turun
- Bawaslu Beri Masukan Terhadap Rancangan PKPU Pemilihan Ulang
- Muluskan Pelarian Harun Masiku, KPK: Hasto Perintahkan Rendam Ponsel dan Melarikan Diri!
- 美国电影学院研究生申请要求
- Polisi Hari ini Ungkap Aktor Intelektual Perusuh 22 Mei