Inflasi Indonesia Tahun 2024 Terendah Sepanjang Masa, BPS Ungkap Penyebabnya
JAKARTA,quickq最新官网地址 DISWAY.ID -- Akhir periode 2024, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, bahwa Indonesia telah sukses menorehkan tingkat inflasi terendah sepanjang masa.
Diketahui, Indonesia terakhir kali berhasil mencatatkan tingkat inflasi terendah pada tahun 1958 lalu.
Menurut keterangan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini tingkat inflasi Indonesia pada akhir tahun 2024 adalah sebesar 1,57 persen secara tahunan (y-o-y).
BACA JUGA:Jurus Budi Setiyono Atasi Masalah Stunting di Indonesia
BACA JUGA:Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren Sesuai Surat Edaran Kemenag, Berikut Isinya!
“Ini (inflasi) terendah sejak indikator inflasi pertama kali dihitung yaitu di tahun 1958,” ujR Pudji dalam keterangan tertulis resminya pada Senin 6 Januari 2025.
Menurut Pudji, rendahnya tingkat inflasi ini disebabkan oleh penurunan harga bahan pokok pada paruh pertama tahun 2024. Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa tingkat inflasi ini masih termasuk ke dalam rentang target inflasi Pemerintah.
“Cenderung ada di sekitar batas bawah,” ujar Pudji.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso. Dalam keterangannya, Susi menyatakan bahwa capaian tingkat inflasi sepanjang tahun 2024 sangat terkendali.
“Sepanjang tahun (2024) kemarin capaiannya sangat terkendali, yaitu dalam rentang target 2,5 persen plus minus 1 persen,” jelas Susi.
BACA JUGA:Miliki Background Akademisi Undip, Kini Budi Setiyono Jabat Sekretaris Kemendukbangga
BACA JUGA:Wamendukbangga Isyana Bagoes Oka: Makan Bergizi Gratis untuk Wujudkan Generasi Unggul Indonesia
Sementara itu menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, rendahnya tingkat inflasi ini juga dibarengi dengan Neraca Perdagangan yang kembali surplus 4,42 miliar USD selama 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
“Adapun surplus pada Januari-November 2024 sebesar 28,86 miliar USD, Selama Januari-November 2024,” jelas Mendag Budi dalam keterangan resminya pada Senin 6 Januari 2025.
(责任编辑:综合)
- ·Studi Temukan Sindrom Patah Hati Lebih Mematikan pada Pria
- ·5 Manfaat Menakjubkan Makan Nanas dan Efek Sampingnya
- ·Prabowo: Usia Saya 73 Tahun, Saya hanya ingin Meninggalkan Nama Baik
- ·Chery TIGGO 8 CH Dijual Seharga Rp499 Juta
- ·Pemerintah Resmi Terbitkan PP Kesehatan, Apa Saja yang Diatur?
- ·FOTO: Wisata Museum RA Kartini di Rembang
- ·Sering Pikun? Bisa Jadi Anda Kekurangan Vitamin Ini
- ·7 Buah Terbaik untuk Kesehatan Mata, Penglihatan Kian Cemerlang
- ·5 Ciri Rumah yang Lembap, Bukan Cuma Tembok Mengelupas
- ·FOTO: Galungan, Jejak Harmoni di Tanah Dewata
- ·Menkumham Supratman Bakal Lapor Jokowi Soal Putusan MK Tentang Pilkada
- ·Honbap, Tren Baru yang Diam
- ·7 Minuman Ini Tingkatkan Mood dalam Sekejap, Kerja Jadi Semangat
- ·Honbap, Tren Baru yang Diam
- ·Guru Besar UI Sebut Kebijakan Plain Packaging Berdampak Negatif pada Industri Rokok Legal
- ·VIDEO: Berjalan di Bawah Mekar Sakura Sepanjang Sungai Meguro Tokyo
- ·Komisi III DPR: Restorative Justice Usai Vonis Hakim Perlu Diatur dalam Undang
- ·Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- ·Empat Orang Tewas Dalam Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang
- ·Studi Temukan Rutin Makan Yogurt Turunkan Risiko Kanker Kolon