时间:2025-06-07 16:14:47 来源:网络整理 编辑:知识
Jakarta, CNN Indonesia-- Kolaborasi dengan lembaga lain dari luar negeri terkait terapi sel punca di quickq网站
Kolaborasi dengan lembaga lain dari luar negeri terkait terapi sel punca ditegaskan harus mampu menghasilkan transfer pengetahuan, transfer teknologi dan transfer informasi. Sehingga, nantinya Indonesia bisa membuat sel punca sendiri dari jaringan tubuh pasien.
Hal itu disampaikan pemilik Dr Yanti Aesthetic Clinic, Dr Khoe Yanti Kusmiran pada peresmian Dr Yanti Aesthetic Clinic Hotel Mangkuluhur City Artotel, Jakarta pada Jumat (14/6).
Dr Yanti mengakui, saat ini terapi sel punca di Indonesia masih dalam tahap pengembangan, sementara teknologi terapi sel punca di luar negeri telah mengalami kemajuan pesat.
Lebih jauh, Dr Yanti mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati melakukan terapi sel punca. Penggunaan sel punca yang ilegal dan tidak terverifikasi akan menimbulkan efek samping yang tak diharapkan.
Untuk itu, Dr Yanti secara aktif terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya penggunaan produk sel punca yang keamanannya tidak terjamin, baik lewat seminar, workshop, maupun media sosial.
"Kami memberikan informasi yang benar mengenai terapi sel punca dan pentingnya mendapatkan perawatan dari sumber yang terpercaya," katanya.
Dr Yanti Aesthetic Clinic pun menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan badan regulasi lain demi memastikan bahwa terapi dan produk yang dipasarkan sesuai peraturan, antara lain dengan mendukung pengawasan dan penindakan penjualan produk sel punca ilegal oleh pihak berwenang.
Untuk meningkatkan standar klinis, Dr Yanti menyatakan bahwa semua prosedur dilakukan hanya oleh tenaga medis berkompeten, menggunakan teknologi dan fasilitas sesuai standar internasional. Seluruh produk sel punca juga dipastikan berasal dari sumber legal dan terverifikasi.
Menurut Dr Yanti, transparansi dan kepercayaan merupakan hal penting, termasuk soal asal-usul dan proses terapi.
"Dengan membangun kepercayaan melalui informasi yang jujur dan terbuka, kami berharap pasien akan lebih berhati-hati dan memilih klinik yang terpercaya untuk perawatan mereka," kata Dr Yanti.
Dengan demikian, Dr Yanti turut berkontribusi mengurangi peredaran produk sel punca yang tak aman, sekaligus membantu masyarakat mendapat perawatan medis yang aman dan bermanfaat.
Di Dr Yanti Aesthetic Clinic, layanan terapi sel punca dilakukan secara aman dan terjamin. Selain mengadopsi teknologi canggih, dirinya juga menjalin kerja sama dengan institusi dari luar negeri, yakni Global Stem Cells Group dan Cellular Hpe Institute, sehingga penerapan prosedur dan standar internasional jadi lebih baik.
"Kolaborasi dengan institusi luar negeri juga membantu kita dalam mengimplementasikan teknologi terbaru di klinik kami," ujarnya.
Sementara, pilihan membuka klinik di Mangkuluhur City Artotel Jakarta adalah lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh pasien dari berbagai daerah, termasuk juga dari negara asing. Dengan Jakarta sebagai pusat bisnis dan kesehatan di Indonesia, kehadiran Dr Yanti Aesthetic Clinic sekaligus mendorong iklim healthy tourism (pariwisata Kesehatan).
"Kami juga ingin memberikan pengalaman terbaik bagi pasien dengan fasilitas yang nyaman dan modern dengan fasilitas hotel bintang 5," kata Dr Yanti.
Seperti klinik pertama yang dibuka di Surabaya, Dr Yanti Aesthetic Clinic Jakarta juga berfokus pada pelayanan terapi menggunakan teknologi stem cell atau sel punca. Teknologi terapi ini belakangan semakin popular, karena dinilai efektif untuk meregenerasi tubuh pasien atau autologus.
Dr Yanti Aesthetic Clinic menyediakan berbagai layanan, mulai terapi sel punca untuk penyakit degeneratif seperti Alzhaimer, stroke, dan diabetes; terapi untuk estetika, peremajaan kulit dan anti-aging; sampai terapi regeneratif untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Adapun layanan lainnya adalah konsultasi genetik dan pemeriksaan kesehatan komprehensif. Semua layanan ini didukung oleh tim medis berpengalaman dengan fasilitas canggih untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik.
(adv/adv)Catat, Ini Batas Aman Konsumsi Kopi dan Teh Selama Puasa2025-06-07 15:55
7 Makanan yang Bisa Meringankan Sakit Kepala2025-06-07 15:41
Elon Musk Ingin Balik Kandang ke Tesla dan SpaceX, Sudah Tak Berminat Jadi Pejabat Istana2025-06-07 15:25
Menkum Revisi Penerima Amnesti, Semula 44 RIbu Jadi 19 Ribu Napi2025-06-07 15:20
Mengenal Diet OMAD: Kelebihan dan Bahaya Makan Sehari Sekali2025-06-07 15:16
Bisakah Hubungan Seks Mengubah Siklus Menstruasi?2025-06-07 14:57
Hari Hak Konsumen Dunia: Pelabelan Kemasan Plastik BPA Sebagai Hak Perlindungan Anak Indonesia2025-06-07 14:57
Berapa Batasan Waktu Jalan Kaki untuk Penderita Diabetes?2025-06-07 14:48
KPK Cegah 4 Anggota DPRD Jatim Untuk ke Luar Negeri2025-06-07 14:32
Banyak Wanita Lajang di Singapura Mulai Bekukan Sel Telur2025-06-07 13:54
FOTO: Kala Thailand Rayakan Hari Gajah Nasional2025-06-07 15:30
Hari Hak Konsumen Dunia: Pelabelan Kemasan Plastik BPA Sebagai Hak Perlindungan Anak Indonesia2025-06-07 15:19
Menkum Revisi Penerima Amnesti, Semula 44 RIbu Jadi 19 Ribu Napi2025-06-07 15:17
FOTO: Gegap Gempita Sukacita Dunia Rayakan Epifani2025-06-07 14:57
FOTO: Momen Seru Warga Italia Saling Lempar Jeruk2025-06-07 14:36
NYALANG: Sepotong Senja di Lengkung Langit Toulouse2025-06-07 14:26
Heboh THR dan Gaji ke2025-06-07 14:21
ADAKSI Berharap Februari Tukin Dosen Sudah Cair2025-06-07 14:15
SETROOM: Berdebar2025-06-07 14:11
FOTO: Kota Es Harbin China dan Lonjakan Turis Saat Libur Tahun Baru2025-06-07 13:37