时间:2025-06-14 13:24:56 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Batam - Wilayah Perairan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) semakin rawan dijadikan j quickq在苹果手机怎么安装
Wilayah Perairan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) semakin rawan dijadikan jalur masuk utama penyelundupan pelbagai jenis narkoba dari luar negeri oleh sindikat Internasional. Laut perbatasan ini, masih jadi jalur primadona oleh sindikat narkotika lintas negara.
Letaknya yang strategis berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, serta luasnya garis pantai yang mencapai ribuan kilometer, membuat pengawasan menjadi sangat kompleks dan rumit.
"Pemusnahan barang bukti 2 ton sabu ini merupakan yang ke dua kali dari hasil ungkap kasus oleh Tim Gabungan di Perairan Kepulauan Riau. Ini bukti nyata jalur ini sebagai pilihan utama, dengan pengungkapan kasus dengan barang bukti sabu dan kokain terbesar sepanjang sejarah," kata, Menkopolkam Jend (Pur) Budi Gunawan di acara pemusnahan 2 ton sabu di Batam.
Berdasarkan data penindakan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian, di perairan Kepri masih menjadi salah satu jalur favorit sindikat luar negeri untuk memasok sabu, ekstasi, kokain dan jenis narkoba lainnya ke wilayah Indonesia.
Kapala BNN RI Martinus Hukom mengatakan, modus yang digunakan oleh para tersangka semakin beragam, mulai dari pengiriman via kapal nelayan, speedboat, dan kapal tanker hingga penggunaan pelabuhan tikus di pulau-pulau terpencil yang sulit diawasi. Dalam satu bulan terakhir, tim berhasil menyita 4 ton lebih sabu dan kokain.
Baca Juga: Polisi Bongkar Home Industri Narkoba di Apartemen Harbourbay Batam, Satu WN Malaysia Buron
“Kepri menjadi wilayah transit yang sangat strategis karena dekat dengan negara sumber dan jalur perairannya luas. Para penyelundup memanfaatkan celah ini, sebagai pintu masuk yang sangat primadona,” katanya, Jumat (13/6/25).
Di pertengahan tahun 2025 ini, ada dua penindakan cukup menyita perhatian terhadap Kapal asing yang mengangkut narkotika dalam jumlah yang fantastis. Lagi-lagi di Bumi Berazam, aparat menciduk KIA Thailand dan MT Sea Dragon menyelundupkan 4 ton lebih di Selat Durian, Karimun, Kepri.
"Tak jarang Kapal mencoba menghindari kejaran dengan mematikan GPS dan berputar-putar di perairan bebas, namun acap kali berhasil dilacak melalui data intelijen dan teknologi radar," ujarnya.
Meski sejumlah kasus berhasil diungkap, aparat mengakui masih banyak tantangan dalam pengawasan laut Kepri. Jumlah kapal patroli yang terbatas, medan geografis yang sulit dijangkau, serta minimnya alat pemantauan modern menjadi kendala utama.
"Semenanjung Riau dan Kepulauan Riau memiliki ribuan pulau dan tidak semua punya pos penjagaan. Para penyelundup tahu betul celah mana yang bisa mereka manfaatkan, dengan memperdaya penduduk lokal dalam distribusi," jelasnya.
Hukom berjanji, dalam membuktikan akuntabilitas dan transparansi dalam upaya pemberantasan narkoba, BNN RI sebagai anggota Desk Pemberantasan Narkoba di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
Baca Juga: Kepulauan Riau Tunjukkan Potensi Besar Sebagai Destinasi Investasi
"Selain barang bukti langsung dimusnahkan, kegiatan ini juga dirangkai dengan Deklarasi Anti Narkoba sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di tengah masyarakat," jelasnya.
Berdasarkan estimasi dampak penyelamatan, dari barang bukti sabu yang berhasil disita, diperkirakan sebanyak 8 juta jiwa dapat terselamatkan dari potensi penyalahgunaan. Perhitungan tersebut berdasarkan perhitungan standar penyalahgunaan, yaitu satu gram sabu disalahgunakan oleh empat orang.
Strategi TKN Fanta Tingkatkan SDM Indonesia2025-06-14 13:11
Megawati Klaim PDIP Tak Terkalahkan Hingga Detik Ini: Hore, Hore!2025-06-14 12:53
Yusril Bilang Prabowo Bakal Gelar Retreat Kumpulkan Seluruh Kepala Daerah Terpilih2025-06-14 12:08
Elon Musk Mengonfirmasi Robotaxi Diluncurkan 22 Juni 20252025-06-14 12:06
Bansos Beras Disetop Jelang Pemilu 2024, Begini Kata Badan Pangan Nasional2025-06-14 11:53
20 Jurusan Sepi Peminat di UGM, Bisa Jadi Peluang SNPMB 20252025-06-14 11:41
Yusril Bilang Prabowo Bakal Gelar Retreat Kumpulkan Seluruh Kepala Daerah Terpilih2025-06-14 11:37
Meski Daya Beli Lemah, Penjualan Asuransi Perjalanan Oona Naik 328% di Kuartal I 20252025-06-14 11:23
TKN Fanta Prabowo2025-06-14 11:19
Benarkah Makan Bergizi Gratis Pakai Duit Prabowo? Dasco Bilang Begini2025-06-14 10:40
Buron, Pendiri Robot Trading Viral Blast Terdeteksi karena Overstay di Thailand2025-06-14 13:12
Gelar Diskusi dengan Pekerja Sritex, Wamenaker Immanuel Pastikan Tidak Ada PHK2025-06-14 12:30
Miliarder Paul Tudor Jones Sebut Bitcoin Bukan Lagi Spekulasi, Tapi Sebuah Kebutuhan2025-06-14 11:49
Pneumonia Merebak di Jepang, Ini Kata Kemenkes2025-06-14 11:47
Sidang Praperadilan Pertama Siskaeee Hari Ini Digelar2025-06-14 11:44
Negosiasi Dagang Sukses, Dunia Nantikan Keputusan Xi Jinping dan Trump2025-06-14 11:12
Tito Bakal Tanya Teguh Setyabudi soal ASN DKI Boleh Poligami2025-06-14 11:08
Dunia Terancam Polusi Plastik, Menteri LH Hanif Faisol: Disebabkan Pola Konsumsi2025-06-14 11:03
Apa Itu Greenflation? Bikin Gibran Disoraki Penonton saat Debat2025-06-14 10:42
Trump: Kami Dapatkan Mineral Langka, China Dapatkan Akses Pendidikan ke AS2025-06-14 10:38