您的当前位置:首页 > 时尚 > Wacana KRIS BPJS oleh Menkes Dinilai Rugikan Pekerja, Pemerintah Diminta Kaji Ulang 正文
时间:2025-05-30 23:13:48 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Rencana penghapusan kelas kepesertaan BPJS Kesehatan melalui penerapan Kela quickq加速器官网官网
Rencana penghapusan kelas kepesertaan BPJS Kesehatan melalui penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) tunggal kembali menuai kritik dari kalangan serikat pekerja. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, menyatakan protes keras terhadap kebijakan Menteri Kesehatan yang dinilai memaksakan KRIS tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi pekerja.
Menurutnya, kebijakan ini tidak adil karena selama ini pekerja telah membayar iuran lebih tinggi untuk mendapatkan layanan rawat inap kelas I atau II, namun dengan KRIS mereka akan dipaksa menerima layanan di kelas yang lebih rendah.
Ristadi menegaskan bahwa KRIS justru menurunkan standar pelayanan kesehatan bagi pekerja.
"Selama ini kami memilih kelas perawatan yang sesuai dengan kemampuan ekonomi kami. Dengan KRIS, kami semua dipaksa turun ke kelas yang lebih rendah, meski sudah membayar lebih. KRIS justru menyamaratakan standar pelayanan ke bawah, bukan yang selama ini mayoritas diterima pekerja," ujarnya.
Ia juga menyoroti minimnya dialog sosial dalam proses penyusunan kebijakan ini. Serikat pekerja, sebagai pihak yang langsung terdampak, tidak dilibatkan dalam pembahasan meski kebijakan ini menyangkut kesehatan jutaan buruh dan keluarganya.
Baca Juga: Menang Tender BPJS Kesehatan, Emiten Telekomunikasi JAST Optimis Bisa Dongkrak Pendapatan
Kekhawatiran lain yang diungkapkan Ristadi adalah ketidaksiapan rumah sakit, terutama di daerah, dalam menerapkan KRIS. Ia memprediksi kebijakan ini justru akan menyulitkan pekerja mendapatkan layanan rawat inap yang layak, bahkan berpotensi menyebabkan penolakan oleh rumah sakit. Lebih jauh, Ristadi mencurigai KRIS sebagai bentuk komersialisasi layanan kesehatan.
"KRIS ini bentuk upaya komersialisasi sistem pelayanan kesehatan rakyat. Ketika semua peserta diseragamkan, KRIS membuka jalan untuk kelas premium berbayar. Siapa yang untung? Bukan pekerja atau buruh, tapi justru perusahaan asuransi dan rumah sakit swasta!" tegasnya.
KSPN menegaskan bahwa mereka tidak menolak upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan, tetapi menuntut agar kebijakan KRIS tidak mengurangi hak pekerja yang selama ini telah membayar iuran lebih tinggi. Ristadi mendesak pemerintah untuk mempertahankan sistem kelas I, II, dan III sesuai kemampuan iuran peserta, serta melibatkan serikat pekerja dalam penyusunan kebijakan JKN.
Baca Juga: Lebih Tenang, Cerita Syamsiah Manfaatkan Prolanis BPJS Kesehatan untuk Berobat Rutin Diabetes Melitus
"Kami meminta, pertahankan sistem kelas 1, 2, dan 3 sesuai kemampuan iuran. Libatkan serikat pekerja dalam penyusunan kebijakan JKN. Naikkan standar pelayanan kelas 3 tanpa menurunkan manfaat pelayanan kelas 1 dan 2," pungkasnya.
Jika KRIS tetap diterapkan tanpa perbaikan sistem, dikhawatirkan akan terjadi penurunan kualitas layanan, overload di rumah sakit, dan munculnya layanan berbayar yang semakin tidak terjangkau bagi pekerja. Tekanan dari serikat pekerja terus menguat, mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan ini sebelum benar-benar diimplementasikan.
Zulhas Berharap Koalisi Besar Dapat Terwujud Dibawa Pimpinan Jokowi2025-05-30 23:00
BPIP Mengumumkan 76 Paskibraka untuk Bertugas Pada Upacara HUT RI di IKN2025-05-30 22:45
Kasus Pemalsuan Dokumen IUP Naik Sidik, Ahli Hukum Pidana: Polisi Harus Segera Tetapkan Tersangka2025-05-30 22:16
PKS Umumkan Anies2025-05-30 21:48
Berita Duka! Petrus Turang Uskup Agung Kupang Tutup Usia, Ini Kiprahnya2025-05-30 21:45
Sandiaga Ungkap Wisata di IKN Selain Gua Tapak Raja & Hutan Mangrove2025-05-30 21:40
Mayapada Hospital Sukses Lakukan Operasi Mitral Valve Repair pada Anak2025-05-30 21:25
KPK dan LPSK Teken MoU Perlindungan Saksi dalam Perkara Korupsi2025-05-30 21:10
Golkar Beri Sinyal Bakal Dukung Prabowo Lagi: Kami Kawal Sampai Selesai, 2029 Kita Bicarakan Lagi2025-05-30 20:51
2025qs芬兰大学世界排名top5的学校,你最青睐谁?2025-05-30 20:31
5 Rekomendasi Makanan yang Aman untuk Penderita Eksim2025-05-30 23:07
5 Langkah Foreplay yang Bikin Bercinta Makin Menyenangkan2025-05-30 23:02
Harga Emas Kembali Anjlok, Investor Tunggu Data Ekonomi Terbaru AS2025-05-30 22:45
Djarot Ingin Persidangan Ditayangkan TV, Hendri: Ahok akan Dihakimi Opini Publik2025-05-30 22:25
Doa untuk Bayi yang Baru Lahir dan Tata Cara Membacanya2025-05-30 22:24
Bocah Ditolak Bikin Paspor karena Pakai Nama Karakter Game of Thrones2025-05-30 22:07
Upaya Dubai Hapus Citra Wisata Mahal, Promosikan Stopover Destination2025-05-30 21:47
PKB: Ada 216 Bakal Calon Kepala Daerah Tahap Pertama Pilkada 20242025-05-30 20:57
Pantai Paling Mematikan di Dunia, Dihuni 100 Ribu Buaya dan Ubur2025-05-30 20:43
Data Ekonomi Jadi Sorotan, Yen Jepang Ditekan Dolar AS2025-05-30 20:28