Pemerintah Mau Bangun Apotek Desa, Kembangkan Obat Herbal Lokal: Potensi Ekonomi Rp300T
JAKARTA,quickq官网下载地址安卓 DISWAY.ID-- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan membentuk apotek desa yang ada di seluruh desa di Indonesia.
Hal ini sebagai pengembangan dari koperasi desa yang sejalan dengan gagasan Presiden Prabowo Subianto dan bertujuan mengembangkan seluruh potensi bidang pangan.
BACA JUGA:BRI Insurance Sediakan BRINS Service Point untuk Layani Pemudik
BACA JUGA:Cegah PMK, Kementan Gelontorkan 4 Juta Vaksin Jelang Idulfitri
Dalam hal ini, pihaknya berfokus pada pemanfaatan obat dan makanan dari tumbuhan asli Indonesia sehingga bisa menghasilkan obat herbal yang lebih murah dan aman.
“Nanti akan ada apotek desa di setiap desa seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan BPOM untuk menghasilkan obat herbal. Jika sudah ditemukan formulasi yang tepat, kita akan mengembangkannya lebih lanjut,” ujar Amran di Jakarta, dikutip 27 Maret 2025.
Ia lantas membagikan praktik baik yang sudah berjalan di Papua, terdapat buah merah yang diketahui memiliki potensi sebagai obat tekanan darah.
Hal ini tentu memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut agar dapat menjadi solusi kesehatan berbasis sumber daya alam Indonesia.
BACA JUGA:KPK Periksa Eks Sekretaris Barantan Kementan Terkait Kasus TPPU SYL
BACA JUGA:Bikin Pendapatan Petani-Transmigran Lebihi Gaji Menteri, Kementrans & Kementan Langsung Kolaborasi
“Kita berada di negara tropis dengan ribuan komoditas yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Tidak menutup kemungkinan kita bisa menemukan varietas baru yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menyebut bahwa saat ini Indonesia memiliki 30.000 spesies tanaman yang berpotensi sebagai obat, yang mana 17.264 telah diidentifikasi sebagai obat asli Indonesia.
Kendati demikian, rupaya baru 78 jenis tumbuhan herbal yang telah naik status menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) dan hanya 21 yang mencapai tingkat fitofarmaka.
Apabila potensi ini terus dikembangkan dan dikelola dengna baik, ia memperkirakan nilai keekonomian dari industri ini bisa mencapai Rp300 triliun.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:热点)
- Pemerintah Targetkan Implementasi KRIS di Seluruh RS Mulai Juni 2025
- OJK Buka Suara Soal IPO Klub Sepak Bola Persib, Begini Katanya!
- Waduh, Hampir Setengah Bus Pariwisata Langgar Aturan Keselamatan!
- VIDEO: Pesona Air Terjun Niagara dalam Balutan Es dan Salju
- Banyak Berita Negatif Bikin Stres, 5 Hal Ini Bikin Hidup Lebih Bahagia
- Sindir Anies Baswedan, Hasto: PDIP Tidak Pernah Berkhianat Jika Sudah Berkoalisi
- Pidato di HUT Demokrat, AHY Diteriaki Makin Manis Tanpa Anies
- Bareskrim Segera Panggil Denny Indrayana Terkait Dugaan Hoax Bocoran Putusan MK
- Pemeriksaan di Bandara Jadi Ribet, Penumpang Jangan Lakukan 2 Hal Ini
- Viral Tiket Curug Nangka Bogor Jadi Rp54 Ribu, Ini Alasannya
- Polisi Terima Laporan Mayang Dengan Dugaan Tertawai Upacara HUT ke
- IHSG Senin Mendung Seharian, Saham
- Hasto Kristiyanto Ngadu ke Dewas KPK, Minta Pemeriksaan Sebagai Tersangka Ditunda, Alibi Apa Lagi?
- Rutan Sigli Aceh Dibakar Gerombolan Narapidana
- SNPMB 2025 Segera Dibuka, Simak Tata Cara Pengisian PDSS Sekolah Manual dan E
- Anak Usaha ERAL Teken Perjanjian dengan Perusahaan Singapura, Soal Apa?
- Polda Metro Periksa Korban Pelecehan Seksual Miss Universe Modus Body Checking
- 跨专业出国艺术留学注意事项!
- NYALANG: Dibuai Syahdu Kepak Kehidupan
- Mengenal Tradisi Yu Sheng, Salad Keberuntungan di Tahun Baru Imlek