Pemberian Bansos Beras Distop, Bapanas Ungkap Alasannya
JAKARTA,quickqapp官网 DISWAY.ID --Pemerintah kembali mengejutkan masyarakat dengan mengumumkan bahwa pemberian bantuan sosial (Bansos) beras akan dihentikan untuk sementara.
Pemberian Bansos beras dihentikan sementara, ini dilakukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai tindakan demi menjaga stabilitas harga gabah saat panen raya.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi megatakan, jika bansos beras terus-terusan membanjiri pasar, maka hal tersebut akan membuat harga gabah tidak akan naik.
BACA JUGA:Jelang Harlah ke-102 NU, Nadhliyin-Banser Berselawat dan Tadarus Alquran Menggema di Istora
BACA JUGA:Babe Haikal Klaim Jaminan Produk Halal Ciptakan 12.321 Lapangan Kerja Baru
“Untuk SPHP dan bantuan pangan, untuk sementara tidak akan kami adakan. Jadi untuk mengembangkan Hulu dan hilir,” ujar Arief di Jakarta, pada Selasa 5 Februari 2025.
Selain itu, Arief juga menambahkan bahwa harga gabah di sejumlah daerah juga masih berada di kisaran harga Rp 6.500.
“Kita juga harus meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkas Arief.
Sementara itu menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, hal ini bukan berarti pemberian Bansos akan dihentikan secara keseluruhan.
Menurut Menteri yang akrab disapa Zulhas ini, pemberian bansos hanya akan ditunda dikarenakan musim panen datang lebih cepat tahun 2025 ini, yaitu pada bulan Februari, Maret, April.
BACA JUGA:Pemprov Jakarta Jadi Dalang Penyaluran Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025 Tahap I Batal Cair
BACA JUGA:Tok! Tata Tertib Direvisi, DPR Kini Bisa Copot Pimpinan KPK hingga Hakim MK
“Sekarang kan lagi panen raya, Februari, Maret, dan April. Jadi gak diberhentikan,” ucap Menko Zulhas.
Dalam hal ini, Menko Zulhas juga menambahkan bahwa penyaluran bansos akan dilanjutkan kembali usai panen raya selesai.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:百科)
- 3 Catatan Bawaslu dalam Pengawasan Coklit
- Pemerintah Tetapkan Idul Adha 2025 Jatuh pada 6 Juni, Ini Penjelasan Menag!
- Dolar Lanjutkan Kenaikan, Investor Optimis Soal Perundingan China
- Fakta Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur Dibeberkan Kepolisian, Racun Jadi Andalan Tersangka
- Jokowi Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia
- Alasan Kepolisian Gandeng Apsifor Ungkap Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi
- Prabowo Diundang Hadiri Acara Hari Revolusi Prancis Pada 14 Juli 2025
- Rawan Langgar HAM, Perampasan Aset Hasil Korupsi Harus Terapkan Prinsip Kehati
- Kapolri Bentuk TPGF Kasus Novel, Kontras: 6 Bulan Kerja Mengecewakan
- Bursa Saham Eropa Stabil, Pasar Tunggu Hasil Perundingan Dagang China
- Bursa Saham Eropa Stabil, Pasar Tunggu Hasil Perundingan Dagang China
- Pejabat Korupsi di Tengah Pandemi, ICW Geleng
- Anggaran BP2MI Bakal Dipangkas Rp105 Miliar, Apa yang Dikhawatirkan Benny Rhamdani Terjadi
- HEMAT! Diskon Tarif Tol 20% Berlaku Mulai Hari Ini, Ongkos ke Semarang Lebih Murah
- Puan Maharani Absen di Rapat Paripurna Revisi UU Pilkada, Penuhi Undangan Parlemen Hongaria
- Investor Kripto Tengah Waspada, Harga Bitcoin Masih Stabil di US$110.000
- Dibalik Gagal Bebas Habib Rizieq dari Penjara, Ternyata Ada Pihak yang Bermanuver Gunakan...
- Wall Street Menguat, Investor Saham Bertaruh Hasil Positif Soal Negosiasi China
- Terungkap, Anggota Densus 88 yang Kuntit Jampidsus Kejagung Berjumlah 10 Orang
- Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Manado Bertambah Jadi 5 Orang