KPK Usut Korupsi di Pemkot Semarang Tekait Pemotongan Upah Pegawai
JAKARTA,quickq官网加速器苹果 DISWAY.ID --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan soal dugaan Korupsi di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terkait pemotongan upah pegawainya.
"Ada dugaan pemotongan jatah upah pungut para pegawai," ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Hal tersebut membuat upah yang dibayarkan kepada pegawai pemkot semarang mengalami pengurangan.
BACA JUGA:Roti Okko Masih Ditemukan di Jambi, Rizka Andalucia: BPOM Akan Tindaklanjuti
BACA JUGA:Jelang 80 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Ingin Transformasi Digital yang Inklusif dan Berkeadilan
"Sehingga take home pay yang didapat oleh pegawai tersebut mengalami pengurangan dari apa yang seharusnya mereka dapat," lanjutnya.
Namun, Tessa masih belum merinci berapa banyak pemotongan upah pegawai di Pemkot Semarang tersebut.
"Belum bisa disampaikan," pungkas Tessa.
Sebagai informasi, KPK saat ini sedang melakukan tiga penyidikan kasus tindak pidana korupsi, yaitu pemerasan, gratifikasi, dan dugaan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang.
KPK telah melakukan penggeledahan di Kota Semarang, Kudus, Salatiga, dan beberapa kota lainnya sejak 17 Juli hingga 25 Juli.
BACA JUGA: KPK Lakukan Geledah di Balikpapan Terkait Dugaan Korupsi LPEI
BACA JUGA:Soal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Enggar: We Are on The Right Track!
Upaya paksa itu menyasar 10 rumah pribadi, 46 kantor dinas atau OPD Pemkot Semarang, DPRD Jawa Tengah, 7 kantor swasta, dan dua kantor pihak lainnya.
Dalam penggeledahan ini, tim penyidik menyita uang sekitar Rp 1 miliar dan mata uang asing 9.650 Euro.KPK juga telah menetapkan empat tersangka.
- 1
- 2
- »
下一篇:FOTO: Menyusuri Blok M Hub, Wajah Baru Terminal Blok M
相关文章:
- Panglima TNI Mutasi 256 Pati, Ada Kapuspen dan Kadispenad
- Masuk FLPP, BCA Siap Salurkan 1.000 Unit Rumah Subsidi
- Soal Formula E, Gerindra Berkeras: Ini Bukan Jualan Gado
- Mendag Sebut Platform AI Bantu UMKM Akses Informasi Ekspor
- MUI Soal Toleransi dalam Fatwa Salam Lintas Agama: Sunnah
- Daftar Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Dunia, Tak Ada RI
- Status KLB Polio di Klaten, Waspadai Gejalanya pada Anak
- Muktamar PKB Dibanjiri Karangan Bunga Pimpinan Partai Politik, Megawati Hingga Surya Paloh
- Belanja Skincare ala Anak Muda: Bujet Realistis Anti 'Boncos'
- VIDEO: Seekor Anjing di AS Kunyah Uang Majikan Senilai Rp64 Juta
相关推荐:
- 3 Orang Diperiksa Saat Rumah Pembunuh Vina Cirebon Digeledah
- Status KLB Polio di Klaten, Waspadai Gejalanya pada Anak
- 5 Hal Penting yang Harus Dilakukan saat Pasangan Kepergok Selingkuh
- 5 Zodiak Paling Sial di Tahun 2024, Berat dan Penuh Tantangan
- Pemprov Kaltim Raih 12 Kali WTP, Bukti Komitmen Tata Kelola Keuangan
- VIDEO: Seekor Anjing di AS Kunyah Uang Majikan Senilai Rp64 Juta
- Proyek Dragon Kian Lengkap, Danantara Siap Chip In
- 5 Zodiak Paling Sial di Tahun 2024, Berat dan Penuh Tantangan
- Momen SYL Temu Kangen dan Cipika Cipiki dengan Istri hingga Cucu di Ruang Sidang
- ICP Turun Jadi US$65,29 per Barel, Ini Deretan Penyebabnya
- Tidak Ada Mahar Tunjuk Farhan dan Lucky Hakim Maju Pilkada di Jabar, Nasdem: Jangan Kecewakan Partai
- Produksi Beras Naik 14,49%, Stok Tembus 4 Juta Ton: Prabowo Dorong Swasembada Daerah
- BPH Migas Minta SPBU Pantau Surat Rekomendasi BBM Subsidi
- Momen SYL Temu Kangen dan Cipika Cipiki dengan Istri hingga Cucu di Ruang Sidang
- NYALANG: Mengasah Raga, Mendamaikan Jiwa
- 3 Orang Diperiksa Saat Rumah Pembunuh Vina Cirebon Digeledah
- Manuver Vietnam Hindari Kebijakan Tarif Balasan dari Amerika Serikat
- Ini yang Terjadi pada Tubuh Kalau Kamu Minum Matcha Setiap Hari
- 10 Juta Gen Z Nganggur, Apa Solusi dari Pemerintah?
- Jangan Digaruk! Ini 8 Daun untuk Obati Gatal Kulit, Dijamin Ampuh