时间:2025-06-07 20:05:13 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa nasib saham PT Sri Rejeki Ism quickq最新版下载
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa nasib saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kian mendekati delistingsetelah lebih dari dua tahun disuspensi dari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa suspensi atas saham Sritex sudah diberlakukan sejak 18 Mei 2021. Suspensi tersebut dilakukan karena perusahaan tekstil itu gagal memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga Medium Term Notes (MTN) tahun 2018.
“Suspensi atas saham Sritex telah berlangsung lebih dari 24 bulan, sehingga sesuai peraturan Bursa, emiten tersebut telah masuk dalam kriteria untuk dapat dilakukan delisting,” kata Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (2/6/2025).
Baca Juga: Erick Thohir Buka Peluang BUMN Selamatkan Sritex, Tunggu Putusan Hukum Final
Sejak menghadapi krisis likuiditas, Sritex berupaya melakukan restrukturisasi utang. Namun, hingga saat ini perusahaan belum berhasil keluar dari tekanan keuangan yang membelit, memperbesar kemungkinan untuk dikeluarkan secara permanen dari papan perdagangan bursa.
Baca Juga: Nasib Sritex di Ujung Tanduk, BEI Intensif Koordinasi dengan OJK
OJK juga telah memberikan kelonggaran administratif kepada Sritex selama masa suspensi, termasuk pengecualian dari kewajiban menyampaikan laporan berkala seperti laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan. Meski begitu, Sritex tetap diwajibkan memenuhi kewajiban keterbukaan informasi lainnya sesuai ketentuan pasar modal yang berlaku.
Terkait kemungkinan Sritex melakukan go-private atau mengubah status menjadi perusahaan tertutup, Inarno menegaskan bahwa langkah itu diatur dalam regulasi yang sudah ditetapkan oleh OJK.
“Kami telah mengatur tata cara perusahaan terbuka untuk melakukan go-privatedalam POJK Nomor 45 Tahun 2024. Di dalamnya juga diatur mengenai kewajiban buyback saham publik,” jelas Inarno.
Orang Tua Wajib Paham, Kapan Waktu Terbaik Anak Belajar Puasa?2025-06-07 20:04
Arsari Tambang Genjot Energi Bersih, ESG Ditegaskan Sebagai Arah Utama2025-06-07 19:47
Noverizky: AKPI Semakin Maju Jika Dipimpin Martin Nagel2025-06-07 19:38
Lippo General Insurance Hadirkan MyPro+, Aplikasi Asuransi Digital Berbasis AI2025-06-07 19:22
4 Shio Paling Ciong di 2024, Naga Kena Sial di Tahun Naga?2025-06-07 18:47
Kelucuan Komeng Perdana Ikut Rapur DPD, Harta Kekayaannya Tenyata Tembus Segini2025-06-07 18:44
Target Naik 34%, Carsurin Targetkan Pendapatan Tembus Rp600 Miliar di 20252025-06-07 18:36
5 Tips Broker Global Octa Meraih Sukses dalam Trading2025-06-07 18:14
Berkenalan dengan Puteri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra2025-06-07 17:54
Begini Cara China Buka Pemerataan Kendaraan NEV di Wilayah Pedesaan2025-06-07 17:44
Respons Puan Soal Hasan Nasbi yang Kembali Jadi Kepala PCO2025-06-07 20:03
Emiten Hary Tanoe (BMTR) Pastikan Kesiapan Dana untuk Lunasi Obligasi dan Sukuk Ijarah Jatuh Tempo2025-06-07 19:56
IHSG Hari Ini Berakhir Menguat 24,21 Poin ke 7.069, TOBA Jadi Saham Tercuan2025-06-07 19:23
Makan 7 Sayuran Tinggi Kalsium Ini buat Persiapan Usia Senja2025-06-07 18:30
Maskapai Eropa Timbang Berat Penumpang Sebelum Terbang, Buat Apa?2025-06-07 18:22
Noverizky: AKPI Semakin Maju Jika Dipimpin Martin Nagel2025-06-07 17:39
Minum Air Hangat Bisa Hancurkan Lemak Perut, Memangnya Benar?2025-06-07 17:36
Batik Parang Kaliurang, UMKM Sukses dari Desa BRILiaN BRI2025-06-07 17:35
Maskapai Eropa Timbang Berat Penumpang Sebelum Terbang, Buat Apa?2025-06-07 17:34
Bukan Singapura, Destinasi Wisata Bisnis Terbaik Asia Disabet HCMC2025-06-07 17:33