您的当前位置:首页 > 时尚 > Evaluasi 100 Hari Prabowo, Ekonom Soroti Dampak Program Pemerintah ke Kelas Menengah 正文
时间:2025-06-16 07:49:54 来源:网络整理 编辑:时尚
JAKARTA, DISWAY.ID -Periode seratus hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menjad quickq老版本下载
JAKARTA,quickq老版本下载 DISWAY.ID -Periode seratus hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menjadi bahan evaluasi publik.
Pasalnya, dengan skala kabinet yang besar dan berbagai program populis yang dicanangkan, muncul pertanyaan besar mengenai keberlanjutan fiskal dan keseimbangan beban ekonomi yang ditanggung oleh berbagai lapisan masyarakat, terutama kelas menengah.
Menurut pendapat Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, konteks kebijakan ekonomi yang diusung juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.
BACA JUGA:Prabowo Akui Sudah Bahas Penembakan WNI di Malaysia dengan PM Anwar Ibrahim
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Beberkan Dua Perusahaan Pemilik HGB Pagar Laut Bekasi, Nusron: PT CL dan MAN
Terutama ketika program-program seperti Makan Bergizi Gratis, swasembada pangan, dan peningkatan belanja infrastruktur membutuhkan alokasi anggaran yang sangat besar.
"Kelas menengah, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, menghadapi tekanan yang semakin besar akibat ambisi populis yang diterapkan oleh pemerintahan," jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Kamis 30 Januari 2025.
Achmad menambahkan, penerimaan negara yang didorong oleh target pajak yang tinggi juga membuat kelompok kelas menengah harus menanggung beban lebih berat dalam bentuk peningkatan pajak dan biaya hidup yang semakin tinggi.
Salah satu kebijakan yang paling kontroversial dalam seratus hari pertama ini adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program yang awalnya menargetkan 17,5 juta penerima manfaat ini kini direncanakan untuk melakukan ekspansi hingga 82,5 juta penerima.
BACA JUGA:Usai Proses Ekstradisi Rampung, KPK Akan Langsung Tahan Paulus Tannos
BACA JUGA:Pesan Prabowo ke WNI: Jangan Terlibat Kegiatan Ilegal dan Jangan Mau Dibohongi Sindikat
Dengan kata lain, program ini akan membutuhkan tambahan anggaran hingga Rp 100 triliun.
"Anggaran ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat semakin memperlebar defisit anggaran negara. Ketika defisit membesar, jalan keluar yang paling sering diambil adalah dengan menaikkan pajak dan mengurangi subsidi di sektor lain, yang berpotensi semakin menekan daya beli masyarakat kelas menengah," jelas Achmad.
Dua Pengedar Ganja Kena Ciduk Polisi2025-06-16 07:37
Cawagub Riza Patria Setor Muka ke Fraksi2025-06-16 07:33
Pria, Lakukan Ini Buat Bantu Wanita Capai Orgasme2025-06-16 07:32
Penerbangan Ditunda 7 Kali, Penumpang Ini Takut Dipecat Kantornya2025-06-16 07:21
Pasar Saham Membara, Bursa Asia Dibayangi Ketegangan Israel2025-06-16 06:55
Awas, 6 Makanan Enak Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Usus Besar2025-06-16 06:51
Memulai Hari dengan Prediksi BMKG, Katanya Bakal Hujan di Jabodetabek2025-06-16 06:49
Sempat Terhenti, Penelitian Situs Gunung Padang Bakal Dilanjutkan2025-06-16 06:12
PAFI Kota Cikarang Pusat Budayakan Masyarakat Semakin Maju Dan Edukasi Kesehatan Umum2025-06-16 05:16
Cara Menanggapi Curhatan Teman yang Ingin Bunuh Diri2025-06-16 05:15
Timur Tengah Memanas, Investor Serbu Lagi Dolar AS2025-06-16 07:24
Tim Hukum PDIP Ungkap Sejumlah Kejanggalan KPK dalam Penyidikan Kasus Hasto Kristiyanto2025-06-16 07:17
ASUS ProArt PX13 (HN7306), Laptop AI Serbaguna untuk Kreator2025-06-16 07:07
Korupsi CSR BI, KPK Panggil Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia2025-06-16 06:18
Breaking News! Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden2025-06-16 06:08
Bikin Nyaman, Tapi Tidur Bersama Hewan Juga Bisa Bahaya2025-06-16 05:57
Universitas Al Azhar Indonesia dan University of Edinburgh Gulirkan Pembelajaran Disabilitas Visual2025-06-16 05:47
4 Tips Bercinta di Pagi Hari Anti2025-06-16 05:43
DPR RI Umumkan Susunan Pimpinan AKD, PDIP Dapat Jatah Paling Banyak2025-06-16 05:27
Museum Nasional Indonesia Buka Kembali, Berapa Kini Harga Tiketnya?2025-06-16 05:14