CATL Nyetrum Indonesia! Bahlil Pastikan Pabrik Baterai Rp98 Triliun Dimulai Juni!
时间:2025-05-25 02:41:39 出处:知识阅读(143)
Pemerintah Indonesia akan segera memulai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik hasil kolaborasi antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan produsen baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Satuan Tugas Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa pembangunan akan dilakukan pada Juni 2025.
“Juni kita akan melakukan groundbreakinguntuk ekosistem baterai mobil CATL yang kerja sama dengan BUMN,” ujarnya, usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa pembangunan ini merupakan tahap awal dari proyek besar yang akan terus berlanjut pada fase berikutnya.
Baca Juga: Danantara akan Bantu Pendanaan Proyek Baterai EV dengan CATL yang Sempat Tertunda
Ketua Umum Partai Golkar ini pun memastikan bila Badan Pengelolan Investasi (BPI) Danantara akan membiayai proyek tersebut. “Dapat dipastikan sebagian pembiayaannya insyaAllah dari Danantara,” ucap Bahlil.
Proyek ini merupakan bagian dari megaproyek terintegrasi bernama Proyek Dragon, dengan nilai investasi mencapai US$6 miliar atau sekitar Rp98 triliun. Proyek tersebut akan menghubungkan seluruh rantai produksi baterai dari hulu hingga hilir. Tahapan produksi meliputi pertambangan, smelter hidrometalurgi atau high pressure acid leach(HPAL), pabrik prekursor, katoda, sel baterai, hingga fasilitas daur ulang baterai.
Baca Juga: Benarkah Investasi CATL Menyusut? Ini Kata Anak Buah Bahlil
Investasi dari CATL dalam Proyek Dragon dilakukan melalui Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL), perusahaan patungan yang melibatkan Brunp dan Lygend. Brunp dan Lygend dikenal sebagai pemain utama dalam pengolahan bahan baku baterai.
Di sisi lain, IBC berperan sebagai perwakilan dari konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang turut ambil bagian dalam proyek investasi tersebut.
Proyek baterai ini juga akan mengusung konsep ‘green package’ yang menitikberatkan pada prinsip ramah lingkungan di setiap tahapan produksinya, mulai dari pertambangan hingga proses daur ulang.
Pemerintah menegaskan bahwa pengembangan industri baterai ini akan mendukung visi besar hilirisasi industri sekaligus memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional.
上一篇: Hotel Jepang Minta Turis Israel Tandatangan Tak Ikut Kejahatan Perang
下一篇: Kata Anies: Reklamasi Bukan Pulau, Tapi...Kaget Dengernya
猜你喜欢
- KPU Tegaskan Tidak Ada Surat Suara yang Sudah Tercoblos di Yogyakarta
- Penutupan Holywings Cuma Bikin Senang Pendukung Anies, Adi Prayitno: Kenapa Nggak dari Dulu?
- PM Paetongtarn Ajak Presiden Prabowo Kunjungi Pameran Seni dan Kuliner Thailand
- Rekomendasi Toko Bangunan Terlengkap di Jakarta dan Bisa Belanja Online
- VIDEO: Disney Akan Bangun Taman Hiburan Baru di Abu Dhabi
- Anggaran Makan Gratis Rp10 Ribu, Ini Standar Kebutuhan Gizi Kemenkes
- Kali Ciliwung Meluap, Permukiman Warga Kebon Pala Terendam Banjir
- Operasi Ketupat Idul Fitri 2023, Polri Terjunkan 148.211 Personel Gabungan
- Dipakai untuk Pengumpulan Donasi Amal dan Oplas, Rekening Ratna Bakal 'Dikorek' Polisi