热点

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

字号+ 作者:quickq ios怎么下载 来源:焦点 2025-06-04 23:57:25 我要评论(0)

Warta Ekonomi, Jakarta - Goldman Sachs kembali buka suara terkait dengan manuver dari Organisasi Neg quickqios官网

Warta Ekonomi,quickqios官网 Jakarta -

Goldman Sachs kembali buka suara terkait dengan manuver dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+). Pihaknya yakin bahwa organisasi tersebut akan kembali menaikkan produksi minyak sebesar 0,41 juta barel per hari (mb/d) pada bulan Agustus.

Goldman Sachs menyebut bahwa delapan negara anggota produsen minyak kemungkinan akan menjadi bagian dari kenaikan produksi tersebut menyusul ekspektasi akan permintaan minyak global yang tetap solid di tengah musim panas dan kondisi pasar spot yang ketat.

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

Baca Juga: OPEC Putuskan Naikkan Produksi Minyak 411.000 barel/hari

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

"Fundamental pasar spot yang relatif ketat, data aktivitas global yang mengalahkan ekspektasi, dan dukungan musiman dari permintaan musim panas menunjukkan bahwa perlambatan permintaan yang diperkirakan tidak cukup tajam untuk menghentikan kenaikan produksi," ujar Goldman Sachs, dilansir dari Reuters, Selasa (3/6).

OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

OPEC+ sebelumnya telah menyetujui peningkatan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Juli. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk merebut kembali pangsa pasar dan memberikan tekanan kepada negara-negara anggota yang kelebihan produksi.

Goldman Sachs menambahkan bahwa keputusan ini kemungkinan mencerminkan ketahanan ekonomi global serta upaya jangka panjang produsen minyak untuk menormalkan kapasitas cadangan, menjaga kohesi internal, dan mendisiplinkan produksi minyak serpih (shale) di Amerika Serikat (AS)

OPEC+ kedepannya diperkirakan akan mempertahankan level produksi yang stabil mulai September. Hal tersebut seiring melambatnya pertumbuhan global dan meningkatnya proyek produksi baru dari negara non-anggota.

Goldman Sachs juga tetap berhati-hati dan mempertahankan proyeksi harga minyak dalam kisaran US$56 hingga US$60 per barel pada 2025. Proyeksi ini mempertimbangkan peningkatan produksi dari sektor shale non-AS.

Baca Juga: Kalau Resesi, Goldman Sachs Prediksi Emas Bisa Sampai US$3.880 per Ounce

Selain itu, pihaknya juga menyoroti revisi moderat terhadap permintaan global, diimbangi oleh prospek kendaraan listrik (EV) yang lebih lambat dari perkiraan di Pasar Barat.

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Kemen PPPA Prihatin Kejahatan dengan Pelaku Anak Terus Terjadi

    Kemen PPPA Prihatin Kejahatan dengan Pelaku Anak Terus Terjadi

    2025-06-04 23:09

  • Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Jadi Sorotan, Ini Pesan Ketum Kadin

    Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Jadi Sorotan, Ini Pesan Ketum Kadin

    2025-06-04 23:07

  • Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Permohonan PKPU Hutama Karya (PTHK)

    Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Permohonan PKPU Hutama Karya (PTHK)

    2025-06-04 22:23

  • FOTO: Festival di Lopburi Thailand, Kala Monyet

    FOTO: Festival di Lopburi Thailand, Kala Monyet

    2025-06-04 22:18

网友点评