时间:2025-06-14 13:44:55 来源:网络整理 编辑:热点
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah mempercepat pemerataan akses internet cepat hingga ke pelosok se quickq快客加速器官网
Pemerintah mempercepat pemerataan akses internet cepat hingga ke pelosok sebagai upaya memperkuat ekonomi digital rakyat. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menginstruksikan operator seluler nasional menghadirkan layanan internet tetap hingga 100 Mbps di wilayah yang belum tersentuh jaringan serat optik.
Instruksi ini menyasar sekolah, puskesmas, kantor desa, dan rumah tangga di daerah tertinggal. Kebijakan tersebut menjadi bagian dari program percepatan pemerataan digital nasional yang selaras dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam pidato pelantikannya, Presiden menyampaikan secara berulang pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat,” kata Meutya dalam audiensi bersama pimpinan Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Meutya Hafid Pamer Internet Capai 79,5% di Jepang
Pemerintah akan memfasilitasi program ini melalui alokasi spektrum baru dan skema jaringan terbuka (open access), yang memungkinkan operator saling berbagi infrastruktur. Langkah ini diharapkan menurunkan biaya investasi dan menghadirkan layanan internet yang lebih terjangkau.
“Ini adalah langkah kami dalam memastikan bahwa setiap kebijakan spektrum tidak hanya mengutamakan aspek regulasi, tapi juga membuka ruang seluas-luasnya untuk keterlibatan dan kesiapan industri,” ujar Meutya.
Baca Juga: Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
Penyusunan Peraturan Menteri sebagai dasar hukum program telah melewati proses konsultasi intensif bersama industri selama lebih dari satu bulan. Seleksi operator dijadwalkan dimulai tahun ini dan menjadi kunci keberhasilan program internet cepat yang terjangkau.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, sebanyak 86 persen sekolah atau sekitar 190.000 unit belum memiliki akses internet tetap. Selain itu, 75 persen puskesmas atau sekitar 7.800 unit belum terkoneksi secara optimal. Sekitar 32.000 kantor desa juga masih berada dalam zona blank spot, sementara penetrasi fixed broadbandrumah tangga nasional baru mencapai 21,31 persen.
Kebijakan ini ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital yang menjadi hambatan utama kemajuan pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi di daerah tertinggal. Pemerintah meyakini kehadiran internet cepat dan murah secara merata dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.
Tertarik Coba Outfit Blockcore? Ini 4 Brand Terbaik yang Ada di Blibli2025-06-14 13:30
Putri Sambo Akan Diuji Pakai Alat Tes Kebohongan2025-06-14 13:20
爱知县立艺术大学怎么样2025-06-14 12:46
2025年世界平面设计大学排名2025-06-14 12:32
TKN Akan Laporkan Koran Achtung ke Polisi2025-06-14 11:52
Mengenal Sagil, Bocah SD Viral dengan Tinggi Badan Dua Meter2025-06-14 11:18
留学服装设计哪个国家最好?2025-06-14 11:04
Kampanye Greenwashing Dinilai Kaburkan Persoalan Riil Sampak Plastik2025-06-14 11:03
Strategi TKN Fanta Tingkatkan SDM Indonesia2025-06-14 11:03
Skandal Kematian Santri, Menag Yaqut Akan Beri Sanksi ke Ponpes Gontor2025-06-14 10:59
Partisipasi Swasta Sangat Penting untuk Bangun Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan2025-06-14 13:27
波士顿伯克利音乐学院排名如何?2025-06-14 12:52
7 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Jantung, Manis dan Sehat2025-06-14 12:39
2025年澳大利亚建筑设计专业大学排名2025-06-14 12:39
Mahfud Mundur dari Kabinet, Tom Lembong: Buruk Buat Negara2025-06-14 12:26
Awas, Hentikan 7 Kebiasaan Ini agar Jerawat Tidak Makin Parah2025-06-14 12:12
2025年澳大利亚建筑设计专业大学排名2025-06-14 11:59
2025美国艺术留学本科申请规划2025-06-14 11:35
Usai Tak Jadi Presiden, Jokowi akan Pulang ke Solo dan Jadi Rakyat Biasa2025-06-14 11:32
Blusukan ke Kampung Nelayan, Warga Gak Kenal Heru Budi Hartono, 'Bukan Anies Ya?2025-06-14 11:12