Monopoli, Pajak, dan Kekurangan Pesawat Faktor Tiket Penerbangan Mahal
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut faktor monopoli menjadi salah satu alasan harga tiket pesawatdomestik masih tinggi saat ini.
Harga tiket penerbangan domestik beberapa waktu belakangan lebih mahal daripada penerbangan ke luar negeri. Situasi tersebut belum juga bisa diatasi selama berbulan-bulan.
Menhub Budi Karya mengaku melakukan satu kajian sebagai langkah untuk menurunkan harga tinggi tiket pesawat domestik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Budi Karya juga menyatakan pungutan pajak yang tinggi terhadap suku cadang pesawat merupakan faktor lain harga tiket penerbangan domestik begitu mahal.
Kemudian, terdapat juga pajak-pajak lain yang turut mengerek kenaikan harga tiket tiket pesawat domestik di tanah air.
"Terus yang kedua berkaitan dengan pajak atas suku cadang. Yang lain adalah berkaitan dengan pajak-pajak PPN yang mungkin harus di-review," katanya.
Menurut Budi Karya, kenaikan harga tiket pesawat sangat membebani pelancong yang berada di Indonesia bagian timur. Dia juga menyoroti faktor kekurangan pesawat sebagai alasan lain tingginya harga tiket pesawat.
"Karena banyak di antaranya yang belum mengudara karena terimbas pandemi atau masih dalam proses antre pemesanan. Karena yang namanya aktivitas udara itu sudah menjadi kebutuhan primer, khususnya bagi saudara-saudara kita di bagian timur," jelasnya.
"Kekurangan pesawat juga jadi, faktornya? Iya, ya kita sekarang kekurangan 200 pesawat," imbuhnya.
(wiw)(责任编辑:热点)
- Mayapada Hospital Bandung Tangani Kasus Langka Bayi Acalvaria
- Pencurian Besi JPO Daan Mogot Bikin Warga Resah, Nyebrang Jalan Mirip 'Ninja Warrior'
- Oknum TNI Diduga Bunuh Wanita Muda di Sorong Papua, Koarmada III: Tak Ada Toleransi!
- Bikin Rusuh dalam Demonstrasi Hari Buruh, Belasan Anarko Dikukut Polda Metro Jaya
- 3 Masalah Kulit Ini Rentan Dialami Orang Usia 50 Tahun ke Atas
- Alasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi Kabin
- KPK Sebut Kepala BPJN Kalbar Dedy Mandarsyah Tak Laporkan Beberapa Aset Kekayaan
- Gubernur Pramono Anung Ingin Rebranding Bank DKI: Bisa Jadi Bank Betawi
- Seoul Bangun Hotel di Atas Jembatan Pertama Dunia, Tertarik Menginap?
- Tarif Baru Sempat Bikin Kaget, Biaya Konsumsi Air PAM Jaya di Apartemen Bakal Dihitung Per Unit
- Klarifikasi Kemendiktisaintek soal Nasib Neni Herlina yang Dipecat Sepihak Mendiktisaintek Satryo
- Dorong Transaksi, BNI
- 5 Cara Membuat Minuman Herbal untuk Menurunkan Berat Badan
- Parkir Liar di Jakarta Sulit Ditertibkan, Pengamat Singgung Ada Kesepakatan Politik Era Anies
- Heru Budi Mau Bongkar Warisan Anies Baswedan di Balai Kota, Begini Rencana Strateginya
- Soal Pengembalian UN, PBNU: Perlunya Standarisasi Pendidikan
- Pengakuan Mencengangkan Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang: Efek Hasrat Meningkat
- Badan Bank Tanah Raih 14 Ribu Hektare untuk Rakyat, Tutup Tahun 2024 dengan Mencatatkan Rekor
- Kesiapan Anies Hadapi Debat Capres Kelima 4 Februari 2024: Ini Kesempatan Bagi Kami
- Bikin Rusuh dalam Demonstrasi Hari Buruh, Belasan Anarko Dikukut Polda Metro Jaya