您的当前位置:首页 > 综合 > Minat Masyarakat Jadi Ilmuwan di Bidang Saintek Masih Rendah, 3 Hal Ini Jadi Alasan 正文
时间:2025-06-07 17:42:16 来源:网络整理 编辑:综合
JAKARTA, DISWAY.ID- Anak-anak zaman sekarang kalau ditanya bukan ingin menjadi ilmuwan atau insinyur quickq官网下载 苹果版
JAKARTA,quickq官网下载 苹果版 DISWAY.ID- Anak-anak zaman sekarang kalau ditanya bukan ingin menjadi ilmuwan atau insinyur di bidang sains dan teknologi melainkan ingin jadi YouTuber.
Hal itu juga menjadi indikator saat ini kalau minat masyarakat atau anak muda pada khususnya untuk jadi ilmuwan di bidang saintek masih rendah.
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Ahmad Najib Burhani mengungkapkan sejumlah faktor penyebab rendahnya ekosistem sains dan teknologi (saintek) di Indonesia.
Ada 3 hal yang menyebabkan masih rendahnya minat masyarakat terhadap saintek dan riset.
BACA JUGA:Raja Ampat Papua Terancam Hancur, Eksplorasi Nikel Hancurkan Ekosistem Darat dan Laut
Pertama, Scientific Solution
Menurutnya, masyarakat atau anak muda harus diedukasi untuk memahami pengembangan saintek, ekosistem sain dan teknologi sejak dini. Bagaimana sejak TK dan SD mulai diberikan pemahaman dalam hal saintek agar minat memahami saintek sudah dipahami sejak dini.
BACA JUGA:Fantastis! Kecurangan UTBK SNBT 2025 Mengerikan, Jual Beli Kursi Prodi PTN Bisa Ratusan Juta
Kedua, sikap dan perilaku ilmiah juga harus dikembangkan.
Menurutnya, sikap dan perilaku akademik yang ada di masyarakat sebagian masih belum scientific.
“Kita masih banyak, sikap akademik kita basisnya masih belum saintifik, tapi lebih kepada kepercayaan, atau tradisi, tak ada landasan akademiknya, yang kita lakukan harus lebih ke ilmiah,” tuturnya.
BACA JUGA:43 Link Mirror PTN Pengumuman UTBK SNBT 2025, 860.976 Peserta Dinyatakan LULUS!
Ketiga, adalah scientific culture.
Menurutnya, bagaimana menjadikan saintek sebagai budaya di masyarakat.
Turis Tuntut Google Gegara Diarahkan GMaps Lewat Sarang Penjahat2025-06-07 17:40
Di Laz Fest, Bisa Belanja Offline Tanpa Repot Tenteng Belanjaan2025-06-07 17:05
Kasus Covid2025-06-07 16:59
Mau Kunjungi Taiwan? Cek Dulu Syarat Wisatawan Pakai e2025-06-07 16:53
Putusan MK: Pemerintah Harus Gratiskan SD2025-06-07 16:36
Eka Hospital Gelar Health Talk Penanganan Saraf Kejepit di Jambi2025-06-07 16:33
Libur Panjang Mei 2025, BRI Pastikan BRImo Siap Dukung Transaksi Digital Lancar2025-06-07 16:08
Imbas Penumpang Diduga Direkam di Toilet, American Airlines Dituntut2025-06-07 15:47
Merunut Identitas Makanan Peranakan: Nenek Moyang Kuliner Fusion2025-06-07 15:00
7 Sayuran Kaya Serat Ini Cocok untuk Penderita Kencing Manis2025-06-07 14:56
Bareskrim Polri Tahan Keponakan Wamenkumham Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik2025-06-07 17:28
VIDEO: Restoran Spin2025-06-07 17:02
Kasus Covid2025-06-07 16:59
Dinilai Hina Palestina, Warganet Serukan Boikot Produk ZARA2025-06-07 16:56
Tambang Ilegal Bermunculan di Garut, Bareskrim Ambil Tindakan2025-06-07 16:40
Tanggal 27 November Pilkada 2024, Libur Nasional atau Tidak?2025-06-07 16:27
IDI Sebut Pandemi Covid Bikin Penanganan HIV/AIDS Berantakan2025-06-07 16:15
Tanggal 27 November Pilkada 2024, Libur Nasional atau Tidak?2025-06-07 15:46
Rendangoni, Kombinasi Unik Rendang Caneloni yang Pikat Warga Eropa2025-06-07 15:14
IMZ dan Dompet Dhuafa Gulirkan Sekolah Manajemen Koperasi2025-06-07 15:01