Ray Dalio Diisukan Batal Masuk Dewan Penasihat Danantara
Rencana keterlibatan Ray Dalio, miliarder sekaligus pendiri Bridgewater Associates, sebagai penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diisukan batal.
Kabar ini muncul hanya dua bulan setelah nama Dalio sempat diumumkan secara terbuka bersama empat tokoh terkemuka lainnya sebagai bagian dari dewan penasihat Danantara.
Menurut laporan Bloomberg, sejumlah sumber yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa Dalio memilih untuk tidak melanjutkan peran tersebut, bahkan ketika lembaga investasi besar milik Indonesia ini masih menggaungkan namanya sebagai bagian dari barisan penasihat utama pada Maret lalu.
Baca Juga: Proyek Dragon Kian Lengkap, Danantara Siap Chip In
Ketidakhadiran Dalio dinilai sebagai kemunduran bagi salah satu proyek unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang tengah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, badan ini memegang peran krusial dalam mengelola BUMN besar serta dividen yang mencapai nilai miliaran dolar.
Isu transparansi dan ketidakjelasan arah strategis yang membayangi Danantara turut memperburuk kepercayaan pasar. Situasi ini dapat berkontribusi terhadap gejolak di pasar keuangan Indonesia, terlebih saat berbagai kebijakan pemerintahan baru masih dalam tahap pembentukan.
Menariknya, dalam sebuah presentasi Danantara kepada sekelompok investor asing di Jakarta pada Mei lalu, daftar dewan penasihat yang ditampilkan tidak lagi mencantumkan nama Dalio.
Anggota yang tersisa terdiri dari ekonom Jeffrey Sachs, mantan manajer dana Chapman Taylor, mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan mantan kepala Credit Suisse Asia, Helman Sitohang.
Baca Juga: Danantara Siap Menjadi Mitra Strategis Proyek Energi Nasional
Dalio sendiri menolak memberikan komentar, sementara Sachs menyatakan dirinya terlibat "Atas dasar pro bono, tanpa kompensasi apa pun" dan akan memberikan pandangan dari sisi ekonomi. Taylor tercatat mengonfirmasi perannya lewat profil LinkedIn, sementara Thaksin dan Sitohang belum memberikan tanggapan.
Di sisi lain, juru bicara Danantara, Kania Sutisnawinata, menyampaikan dalam emailnya kepada Bloomberg bahwa badan tersebut "saat ini sedang dalam proses menyelesaikan programnya dan menyempurnakan rencana bisnisnya." Namun, ia tidak menyinggung soal status Ray Dalio ataupun alasan penghapusannya dari materi presentasi.
(责任编辑:综合)
- Resmi Bebas, Eks Anak Buah Ferdy Sambo Tetap Jadi Anggota Polri
- Pulau Ini Penduduknya Hanya 20 Orang, tapi Dihuni 1 Juta Burung
- Wamenekraf Tekankan Perlunya Kolaborasi Hexahelix untuk Majukan Industri Seni Pertunjukan
- Presiden Prabowo Sambut Baik Rute Penerbangan Bangkok–Surabaya, Medan, dan Phuket
- Presiden Macron Sebut Candi Borobudur Lambang Keunggulan Manusia
- Sambil CFD, Wali Kota Tangerang Bagikan 1.000 Porsi Laksa
- Batik Lokal 'Apikmen' Buktikan Mampu Menembus Pasar Global Lewat Dukungan UMK Academy Pertamina
- Bejat! Ayah Cabuli Anak Sambung di Pasar Minggu, Korban Trauma Berat
- Makelar Kasus yang Diduga Peras Buronan WN Kanada di Bali Diamankan
- Potret Anies
- Sambil CFD, Wali Kota Tangerang Bagikan 1.000 Porsi Laksa
- Simak! 5 Aturan Baru Naik Kereta dari Pasar Senen dan Stasiun Gambir, Berlaku 12 Juni 2023
- 爱丁堡大学景观建筑专业怎么样?
- Ditolak Warga, Dishub DKI Tunda Tutup U
- Siapa Saja Kelompok Orang yang Perlu Membatasi Makan Kolak?
- Rumah di Duren Sawit Digembok Paksa, Ibu dan Anak Usia 2 Tahun Terkurung 3 Hari
- Peredarannya Memicu Kekhawatiran BPOM, Apa Itu Ketamin?
- 525 Pendaftar Capim dan Calon Dewas KPK, Pansel Minta Masukan Masyarakat
- Mario Dandy Diserahkan sebagai Tahanan Kejaksaan
- Fakta Menakjubkan di Balik Terowongan Terpanjang Dunia di Norwegia