发布时间:2025-05-24 06:52:20 来源:quickq ios怎么下载 作者:休闲
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonfirmasi keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam Proyek Dragon, sebuah megaproyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik yang digarap bersama produsen baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co Ltd(CATL).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Danantara akan masuk dalam struktur proyek terintegrasi tersebut, yang mencakup rantai produksi dari hulu hingga hilir.
“Danantara nanti akan masuk. Kalau soal nilai investasinya, silakan ditanyakan langsung ke mereka,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Baca Juga: Benarkah Investasi CATL Menyusut? Ini Kata Anak Buah Bahlil
Keterlibatan Danantara diyakini akan memperkuat posisi Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai bagian penting dalam rantai nilai industri baterai nasional. Seiring dengan transformasi pengelolaan aset BUMN sektor energi, saham-saham negara dalam proyek strategis ini kini berada di bawah kendali Danantara.
Baca Juga: Janji Investasi Rp19 T Jadi Rp6 T, Erick-Bahlil Tanya Kelanjutan Rencana CATL
Bahlil menegaskan bahwa Proyek Dragon merupakan ekosistem baterai kendaraan listrik pertama di dunia yang benar-benar terintegrasi, mencakup proses dari pertambangan nikel, fasilitas High Pressure Acid Leaching (HPAL), produksi prekursor, katoda, sel baterai, hingga fasilitas daur ulang (recycling).
"Untuk JV2, JV3, dan JV4 yang mencakup nikel, prekursor, smelter, katoda, dan baterai sel, BUMN memiliki sekitar 30 persen saham. Karena sekarang asetnya sudah dipegang Danantara, maka otomatis mereka akan masuk ke situ. Kalau mau tambah investasi, ya mereka harus chip in,” ujarnya.
相关文章
随便看看