时间:2025-06-14 13:27:46 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Kondisi perbankan nasional mengalami perlambatan seiring berlanjutnya tekan quickq中文官网入口
Kondisi perbankan nasional mengalami perlambatan seiring berlanjutnya tekanan global. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada April 2025 melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Outstanding kredit per April 2025 tercatat tumbuh 8,88% secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan April 2024. Sementara itu, DPK hanya tumbuh 4,55% yoy menjadi Rp9.047 triliun, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,75% yoy.
Komponen DPK yang terdiri atas giro, tabungan, dan deposito masing-masing mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 6,02%, 6,05%, dan 2,07%.
Baca Juga: Pasar Perbankan Syariah Kian Kompetitif, Dua Pemain Besar Baru akan Masuk
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan meskipun kredit dan DPK melambat, permintaan kredit usaha masih tumbuh kuat.
"OJK menilai bahwa meskipun pertumbuhan DPK dan kredit sama-sama mengalami perlambatan, kebutuhan kredit usaha tetap lebih tinggi dibandingkan keinginan masyarakat untuk menyimpan dana di bank," ujar Dian dalam jawaban tertulis konferensi pers RDKB Mei 2025, dikutip Jumat (13/6/2025).
Ia menambahkan, likuiditas perbankan secara umum masih terjaga sehingga bank memiliki ruang untuk tetap menyalurkan kredit di tengah ketidakpastian global.
Baca Juga: Naik 8,88%, OJK Catat Kredit Perbankan Tembus Rp7.960,94 triliun di April 2025
Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga dinilai tetap tinggi. Pemerintah disebut terus mendorong belanja dan stimulus fiskal untuk menarik investasi dan meningkatkan permintaan kredit di dalam negeri.
“Percepatan belanja dan stimulus ekonomi pemerintah, diharapkan dapat menarik minat investasi ke domestik dan meningkatkan permintaan kredit," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi berbagai risiko ekonomi global, OJK secara rutin melakukan stress testguna mengukur ketahanan industri perbankan Indonesia. Bank juga turut melakukan uji ketahanan secara mandiri dengan skenario internal maupun dari otoritas seperti OJK dan Bank Indonesia.
Menurut Dian, hasil uji ketahanan yang dilakukan baik oleh OJK maupun oleh perbankan menunjukkan bahwa tingkat permodalan perbankan nasional masih sangat memadai.
Uji tersebut mempertimbangkan potensi tekanan dari perlambatan ekonomi, gejolak nilai tukar, hingga penurunan nilai surat berharga.
Produsen Pemurnian Air asal China Resmi Berekspansi di Indonesia2025-06-14 13:15
Pemerintah Resmi Permudah Pembebasan PPN dan PPnBM untuk Perwakilan Negara Asing2025-06-14 13:00
Dipermudah! Kini Meterai Tempel Boleh Dipakai di Pendaftaran CPNS 20242025-06-14 12:35
Cek Batas Akhir Pendaftaran CPNS 2024 Kemenag dan Kemendikbudristek, Ada Perubahan?2025-06-14 12:32
Diperiksa 13 Jam, SYL Dikonfrontir Bersama 7 Saksi Lainnya2025-06-14 12:16
3 Cara Membuat Cireng, Kriuk di Luar Kenyal di Dalam2025-06-14 12:00
Penjualan Tiket Jakarta E2025-06-14 11:33
Diidap Kiki Fatmala Sebelum Meninggal, Waspada Gejala Kanker Paru2025-06-14 11:15
5.741.127 Petugas KPPS Dilantik, Bertugas di 820.161 TPS2025-06-14 11:03
解析2025英国伦敦艺术大学学费2025-06-14 10:50
CKB Logistics Perluas Jangkauan Layanan Lewat Ekspansi Armada dan Fasilitas Gudang Baru2025-06-14 13:24
FOTO: Petani Kuba Bikin Tepung dari Pisang Lokal2025-06-14 12:49
Atasi Pengangguran, Kemenperin Dorong Program Pendidikan Vokasi2025-06-14 12:43
Rafi Ahmad Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni2025-06-14 12:26
Grab Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen: Bukan dari Total Bayar, tapi dari Tarif Dasar2025-06-14 12:24
Atasi Pengangguran, Kemenperin Dorong Program Pendidikan Vokasi2025-06-14 12:10
Imbas Insiden Penumpang Buka Pintu Pesawat, Korsel Bikin Aturan Baru2025-06-14 12:09
Resep Dimsum Ayam Sederhana, Dijamin Enak dan Gak Keras2025-06-14 11:52
YA Akui Ajak Anak Tamara Tyasmara Berenang Selama 2.5 Jam2025-06-14 11:41
Cek Pengumuman Hasil KSM Nasional 2024 untuk Semua Jenjang, Ini Daftar Sekolah yang Juara2025-06-14 10:43