Pabrik API Rp650 M Dibangun di Cikarang, Indonesia Kurangi Ketergantungan Impor Obat
Industri farmasi nasional mencatat tonggak penting dengan dimulainya pembangunan pabrik bahan aktif farmasi (Active Pharmaceutical Ingredient/API) pertama berstandar global di Indonesia. Proyek ini digarap oleh PT Livzon Pharma Indonesia, hasil kolaborasi antara Kalbe Farma dan perusahaan asal Tiongkok, Livzon Group.
Berlokasi di kawasan industri GIIC Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, pabrik tersebut menyerap investasi sebesar Rp650 miliar atau sekitar USD 40 juta.
“Pembangunan pabrik ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi Indonesia,” ujar Komisaris PT Livzon Pharma Indonesia sekaligus Direktur Kalbe Farma, Mulialie, dalam seremoni peletakan batu pertama, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Bagikan Dividen Rp1,7 Triliun, Kalbe Farma Juga Sediakan Dana Rp250 Miliar untuk Buyback
Pabrik ini akan memproduksi API antibiotik steril seperti Vancomycin HCl, Teicoplanin, dan Colistimethate Sodium. Semua lini produksi dirancang sesuai standar internasional seperti FDA (AS), EMEA (Eropa), dan PIC/S. Sertifikasi halal juga menjadi bagian dari target, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan negara-negara Muslim.
Menurut General Manager Operasional PT Livzon Pharma Indonesia, Jian Lei, proyek ini merupakan bagian dari strategi ekspansi global Livzon Group, dengan Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia.
“Kerja sama dengan Kalbe membuka peluang besar untuk memenuhi kebutuhan API tidak hanya di Indonesia, tapi juga untuk ekspor ke pasar global,” katanya.
Baca Juga: Kurangi Impor, Kalbe Suntik Capex Rp1 Triliun untuk Bangun Pabrik
Selain aspek produksi, pabrik ini juga mengusung konsep keberlanjutan. Fasilitas dilengkapi sistem pengolahan limbah tanpa emisi dan pembangkit energi mandiri. Komersialisasi ditargetkan mulai pertengahan 2027.
“Ini bukan semata proyek bisnis. Ini juga kontribusi terhadap lingkungan dan masa depan farmasi Indonesia,” tegas Mulialie.
Pembangunan pabrik API ini dipandang sebagai langkah krusial mengingat ketergantungan Indonesia selama ini terhadap impor bahan baku obat. Pasca-pandemi, sektor ini dinilai sebagai salah satu prioritas nasional dalam memperkuat ketahanan industri kesehatan.
(责任编辑:娱乐)
- VIDEO: Doug Woods, Kolektor 25 Ribu Hot Wheels selama 40 tahun
- Bantu Penanganan Stunting, PNM Lindungi 7.000 Anak Prasejahtera
- Produsen Kacang Milik Gunawan Tjokro (GUNA) Tebar Dividen Tunai Rp17,95 Miliar, Cair Tanggal Segini!
- 5 Hal Penting yang Harus Dilakukan saat Pasangan Kepergok Selingkuh
- Pemerintah Siapkan Satgas PHK, Antisipasi Gelombang Pemutusan Kerja di 2025
- Inovasi Digital KOPRA Bawa Bank Mandiri Raih Penghargaan The Asian Banker 2025
- Mendagri Apresiasi Denpasar sebagai Kota dengan Kinerja SPM Terbaik di Bali/Nusra
- Prudential Syariah Perkuat Inklusi Keuangan Syariah di ASEAN, Fokus Proteksi Perempuan dan UMKM
- Benarkah Pinggang Nyeri dan Pegal Tanda Sakit Ginjal?
- Resolusi Kesehatan 2024 Warga RI, Ingin Hindari Overthinking
- 7 Etika Dasar dan Sopan Santun yang Sering Dilupakan Orang
- 5 Cara Membakar Kalori saat Tidur, Hempas Lemak Sambil Rebahan
- Ini yang Bikin Pelaku Penipuan Tiket Coldplay Tidak Bisa Mengelak
- Keunggulan Beras Lokal, Tak Kalah dengan Impor
- Resmi Bebas, Eks Anak Buah Ferdy Sambo Tetap Jadi Anggota Polri
- Soal Formula E, Gerindra Berkeras: Ini Bukan Jualan Gado
- TOK! Agus Gumiwang Resmi Menjadi Plt. Ketua Umum Partai Golkar
- Bantu Penanganan Stunting, PNM Lindungi 7.000 Anak Prasejahtera
- 戏剧专业留学最好去哪个国家?
- Fokus pada Keberlanjutan dan Kinerja Finansial, RUPST Modernland Realty Rombak Jajaran Komisaris